Saat muda dulu, jika merasa minder, saya katakan dalam hati: Kemiskinanku sementara. I am on my way up!

Rencana Tuhan selalu berakhir dengan kebaikan. Kita tinggal mematuhinya.

Rasa malas itu meminderkan dan memiskinkan, jika kita gunakan untuk menghindari pelajaran dan pekerjaan.

Rasa malas itu baik, jika kita gunakan untuk memudahkan kehidupan.

Pertengkaran antara dua jiwa yang saling mencintai adalah peremajaan kasih sayang.

Pengemis cinta hanya sesuai bagi penelantar cinta.

Pembentuk kekayaan yang penuh berkah: 1. Kejujuran, 2. Kesyukuran, 3. Kerja keras, dan 4. Kesabaran.

Orang yang marah karena dihina, harus punya bibit minder yang bisa terbakar jika dihina.

Orang yang culun tapi rajin, mengalahkan yang keren tapi malas. Yang kasihan: yang culun dan malas.

Orang yang berserah, tidak lagi memiliki dirinya, tapi memiliki semua yang dimiliki Tuhan.

Orang yang ahli malas, tidak membutuhkan bantuan Setan untuk gagal.

Orang tidak berilmu akan menyalahkan dengan kasar. Orang bijak akan membetulkan dengan lembut.

Orang bodoh yang diam, lebih berwibawa daripada orang pandai yang suka mengeluh.

Mungkin tidak ada yang lebih menggalaukan daripada berusaha setia kepada orang yang tidak setia.

Mintalah pundak yang lebih kuat, bukan beban yang lebih ringan

Menikmati rasa tersiksa, bukanlah jalan keluar dari penderitaan. Stop it. Get up. Do something.

Masa terbaik untuk menduga keberhasilan masa depan seseorang adalah masa remajanya.